Prasasti ciaruteun

Prasasti Batu Tulis Ciaruteun, mei - juni 1863. Prasasti Ciaruteun diketahui berdasarkan laporan pimpinan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen pada tahun 1863 M, ditemukan terletak Sungai Ciaruteun, kira-kira 100 meter ke arah hilir muara Cisadane. Menurut informasi ketika terjadi banjir pada tahun 1894 M, prasasti tersebut bergeser sehingga tulisannya terbalik menghadap ke dasar sungai, kemudian pada tahun 1903 M letaknya diperbaiki. (disparbud jabar)

Wisata Sejarah di Prasasti Ciaruteun Bogor ---besar seberat delapan ton tampak kokoh bernaung di bawah cungkup. Sepasang "pandatala" (tapak kaki)

Menyuguhkan berita paling update, seputar Politik, Hukum, Kriminalitas dan berita-berita Peristiwa

Candi ini merupakan salah satu candi dari tiga serangkai candi di Magelang yaitu Candi Borobudur, Pawon, dan Mendut. Candi Mendut merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang diduga dibangun pada abad ke-9. Seorang ahli arkeolog asal Belanda, J.G. De Casparis, menduga jika Candi Mendut dibangun oleh raja pertama dari Wangsa Syailendra pada 824, dibuktikan dengan Prasasti Karangtengah.

Dahulu Candi Bima memiliki 24 arca kudu, yaitu sebuah arca yang berbentuk kepala manusia yang terletak di bilik jendela. Arca kudu ini seberat 15 Kg dengan ketinggian 24 Cm, Lebar 20 Cm dan tebal 27 Cm. Sampai dengan saat ini arca kudu yang terdapat di Candi Bima sekitar 13 Buah. Tidak ditemukan prasasti pengenai pembangunan candi Bima. Perkiraan pembangunan candi ini juga belum jelas dan baru disimpulkan oleh para arkeolog waktu pembuatannya tidak berbeda jauh dengan pembangunan candi…

Jika dilihat berdasarkan penemuan dari Prasasti Abhayagiri wihara, dimana pada prasasti tersebut memiliki angka 792 M. Sehingga Situs dari Ratu Boko merupakan tempat yang mana dulunya Rakai Panangkaran mengundurkan diri dari kerajaan Mataram. Yang pada saat itu dikatakan bahwa ia sedang ingin untuk mencari ketenangan. Dari situlah didirikan sebuah wihara yang sering kali disebut dengan Abhayagiri Wihara.

Candi Ngawen salah satu situs peninggalan purbakala yang masih terlihat kokoh pada bentuk bangunan budha. Candi tersebut juga cocok untuk menjadi tempat destinasi wisata budaya yang berada di Jawa Tengah. Keberadaan candi sendiri diperkirakan dibangun oleh wangsa Sailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Kuno. Hal ini terlihat pada prasasti Karang Tengah bahwa bangunan suci ini menunjukkan pada tahun 824 M, yaitu Venuvana (Sanskerta: 'Hutan Bambu').